Kekhawatiran KPK Cukup Rasional

03-04-2014 / B.A.K.N.

Ketua BAKN (Badan Akuntabilitas Keuangan Negara) DPR yang sekaligus sebagai anggota Komisi VIII DPR RI, Sumarjati Aryoso menilai cukup rasional jika KPK khawatir akan dana bantuan sosial (bansos) yang kurang transparan. Hal tersebut terlihat dari meningkatnya pencairan dana sosial di 14 Kementerian menjelang pemilu, termasuk di Kementerian Agama. Hal tersebut diungkapkan Sumarjati kepada Parle, Kamis (3/4)

“Cukup rasional kekhawatiran KPK tersebut karena meningkatnya pencarian dana bantuan sosial di Kementerian-kementerian. Kami hanya bisa berharap agar jangan sampai dana bansos itu digunakan untuk pencalegan atau pencapresan. Karena pada dasarnya bansos itu memang untuk rakyat tanpa ada embel-embel partai tertentu di dalamnya,”ungkap Sumarjati.

Khusus untuk di Kementerian Agama yang notabene menjadi mitra kerjanya di Komisi VIII DPR RI, Sumarjati malah mempertanyakan bantuan sosial yang sudah dicairkannya. Mengingat sampai hari ini masih banyak masyarakat atau siswa yang belum menerima BSM (Bantuan siswa miskin). Bahkan tunjangan guru di bawah Kementerian agama pun belum juga dibayarkan. Padahal sejak 2013 Dirjen Pendidikan Islam Kemenag berjanji kepada DPR akan menyelesaikan hal itu dan membayar tunjangan guru. Namun hingga saat ini menurut Sumarjati hal tersebut belum juga dilakukannya.

“Saya sampai malu lho kalau ketemu masyarakat di daerah-daerah, karena sesuai janji Dirjen Pendis akan membayar tunjangan guru di bawah Kemenag, juga menyalurkan BSM ke masyarakat miskin, namun pada kenyataanya sampai sekarang belum juga dilakukan. Kalau sudah begini, masyarakat yang menagih janji pemerintah tersebut kepada kami,”ujar politisi dari Fraksi Partai Gerinda ini.

Oleh karena itu seusai masa reses DPR,Komisi VIII akan langsung memanggil Dirjen Pendis Kementerian Agama untuk menjelaskan hal tersebut. Bahkan tidak tertutup kemungkinan hal tersebut juga akan disampaikan kepada Menteri Agama. (Ayu), foto : andri/parle/hr.

BERITA TERKAIT
Dukung Swasembada dan ROA 1,5 Persen di 2025, Aset Idle Perhutani Harus Dioptimalkan
22-08-2025 / B.A.K.N.
PARLEMENTARIA, Bogor –Anggota Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Sohibul Imam, menekankan pentingnya seluruh BUMN...
Herman Khaeron: Kerja Sama Perhutani Harus Transparan, Banyak Kawasan Tak Beri Benefit
21-08-2025 / B.A.K.N.
PARLEMENTARIA, Bogor –Wakil Ketua Badan Akuntabilitas Negara (BAKN) DPR RI, Herman Khaeron, menegaskan kunjungan kerja BAKN ke kawasan Perhutani Sentul,...
BAKN DPR RI Desak Perhutani Perbaiki Tata Kelola, Tindaklanjuti Temuan BPK
21-08-2025 / B.A.K.N.
PARLEMENTARIA, Bogor – Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Spesifik ke Perum Perhutani di Sentul, Bogor,...
Arjuni Sakir Ungkap Potensi Bias Pemeriksaan dalam Proses Penilaian Profesional BPKP
23-07-2025 / B.A.K.N.
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Badan Pemeriksaan Keuangan dan...